money.teknologmuda.com – Elon Musk berubah menjadi pemegang saham tertinggi di Twitter dan membuat nama Twitter Elon Musk meningkat pesat di mesin pencari Google.
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, benar-benar layak diberitakan karena bergabung dengan direktorat Twitter setelah melaporkan 9,2 persen saham.
“Melalui pembicaraan dengan Elon beberapa minggu terakhir, menjadi jelas bagi kami bahwa dia akan membawa nilai luar biasa bagi Dewan kami,” kata CEO Twitter Parag Agrawal.
Agrawal menilai Musk adalah orang yang sangat kritis dan bisa dipercaya. Persis apa yang mereka butuhkan untuk Twitter.
Dia juga mengatakan bahwa Musk dapat membuat organisasi lebih kuat dalam jangka panjang. CEO Twitter sebelumnya, Jack Dorsey, juga mengapresiasi langkah tersebut.
Melalui transfer tweet, Dorsey menilai Musk benar-benar peduli dengan Twitter. Berdasarkan informasi dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), masa jabatan Musk akan berakhir pada 2024.
Pembelian saham Twitter oleh Musk terjadi setelah dia mengkritik organisasi media sosial tersebut. Dalam survei yang diajukan bulan lalu, Musk mensurvei pengguna tentang apakah Twitter mematuhi prinsip-prinsip peluang berekspresi.
Sejak saat itu, ia juga mempertimbangkan untuk membangun panggung sosial lainnya. Setelah terpilih menjadi dewan, Musk mengatakan dia siap untuk bekerja dengan Agrawal dan dewan Twitter lainnya.
Yang akan meluncurkan peningkatan signifikan di Twitter dalam beberapa bulan ke depan. Ini adalah saran Musk tentang sorotan edit di Twitter.
Elon Musk Usul Adanya Fitur Edit Twitter
CEO Tesla Elon Musk memposting survei di Twitter untuk menanyakan pengguna apakah mereka memerlukan sorotan pengeditan tweet atau tidak.
Survei tersebut dilakukan setelah Musk menyatakan bahwa ia memiliki 9,2 persen Twitter. Saham senilai 3 miliar dolar AS (Rp 43 triliun) menjadikannya pemegang saham terbesar di Twitter.
“Apakah kalian semua memerlukan tombol edit?” tulis Musk dalam cuitannya, dikutip dari Gadgets360, Rabu (6/4/2022).
Survei Musk ini kemudian ditanggapi banyak pihak. Salah satunya dari CEO Twitter Parag Agrawal.
Dia mengatakan bahwa pilihan yang dibuat oleh pengguna itu penting. “Silakan pilih dengan hati-hati,” kata Agrawal.
Sebuah catatan bernama Liz Wheeler menentang survei ini. Dia mengatakan bahwa elemen pengeditan tweet dapat disalahgunakan dan mengubah signifikansi tweet sebelumnya yang telah menjadi sensasi web.
Tanggapan Wheeler kemudian ditanggapi oleh CTO Meta, Andrew Bosworth. Dia mengatakan bahwa Facebook sebelumnya memiliki sorotan edit dan memecahkan masalah dengan memberi tanda ‘diedit’ pada substansi.
1 April, Twitter mengatakan bahwa mereka berurusan dengan sorotan pengeditan tweet. Namun, masih dalam ketidakpastian karena deklarasi itu dilakukan bersamaan dengan perayaan April Mop.
Ketika ditanya apakah Twitter benar-benar membuat elemen tersebut, mereka tidak dapat memverifikasi atau membantah, tetapi dapat mengedit pernyataan tersebut nanti.