money.teknologmuda.com – Pernahkah Anda mendengar tentang berinvestasi di tempat perlindungan yang aman? Jika belum, maka Anda masih awam di kelas investasi. Namun, bagi individu yang sudah berpengalaman, ketersediaan produk investasi suaka yang aman dalam portofolionya merupakan salah satu hal yang penting.
Berinvestasi di tempat perlindungan yang aman adalah aset yang dianggap aman. Nilainya tetap stabil ketika kondisi moneter atau geopolitik tetap tidak pasti.
Selama periode kerentanan dalam kondisi keuangan dan geopolitik, aset perlindungan yang aman dapat bertahan atau bahkan meningkat nilainya. Shelter assets dianggap aman karena cenderung memiliki tingkat risiko yang rendah.
Salah satu aset suaka yang aman adalah emas batangan. Barang ini cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Manfaat berinvestasi dalam emas batangan adalah nilainya tidak terlalu terpengaruh oleh ekspansi dan pengosongan. Ketika kerentanan merajalela di pasar modal, investor cenderung suka berinvestasi dalam aset tempat berlindung yang aman.
Namun, ketika berurusan dengan portofolio Anda, emas bukanlah satu-satunya pilihan investasi. Masih banyak lagi jenis produk investasi yang bisa Anda pilih untuk menghiasi portofolio Anda.
Anda hanya harus memiliki pilihan untuk melihat situasi moneter dan geopolitik yang sedang berlangsung. Dengan cara ini Anda dapat memilih berapa banyak uang tunai untuk diinvestasikan dalam aset tempat tinggal dan aset yang merupakan tempat berlindung yang tidak dapat diandalkan.
Jadi, Berapa Proporsi Ideal Investasi Emas Dalam Portofolio Kami?
Sesuai penasihat moneter, jika Anda perlu berinvestasi dalam emas, lebih baik berinvestasi hanya sebagian kecil dari portofolio Anda. Vikas Gupta, CEO dan Kepala Strategi Investasi di OmniScience Capital, berbicara tentang bagian ideal dari investasi emas.
Untuk investor dengan pendapatan stabil, tingkat yang tepat adalah sekitar 10% dari logam mulia dalam portofolio mereka. Sementara itu, bagi investor dengan pembayaran stabil atau tetap, mereka dapat memasukkan lebih dari 2-5 persen logam mulia ke dalam portofolio mereka.
Selain itu, kemajuan mekanis modern memudahkan untuk berinvestasi dalam emas. Saat ini Anda dapat berinvestasi emas di web, yang ditukarkan melalui pertukaran emas, dana bersama, dan obligasi negara. Dibandingkan dengan emas fisik, strategi investasi emas berbasis web ini lebih konservatif dan lancar.
Namun, bertentangan dengan norma, menurut pionir di balik Srujan Financial Advisors Deepali Sena, emas adalah salah satu jenis investasi yang tidak memikat.
Bagi Anda yang benar-benar perlu berinvestasi emas, beliau menyarankan agar Anda dapat menempatkan dana Anda di emas dengan porsi sekitar 5-6 persen dalam portofolio. Emas harus menjadi kemungkinan untuk diversifikasi portofolio. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko investasi.
Investasi Emas Sesuai Kebutuhan
Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang dibahas di atas, emas tetap menjadi produk investasi Anda. Namun, sebaiknya Anda tidak memilih emas sebagai satu-satunya produk investasi.
Anda dapat memasukkan emas dalam portofolio sesuai dengan proporsi yang ideal. Hiasi portofolio Anda dengan rencana investasi yang sistematis dan terencana dengan baik.
Anda dapat mendiversifikasi investasi Anda, seperti investasi dalam reksa dana, saham, produk investasi pendapatan tetap seperti deposito, obligasi, dan jenis investasi lainnya. Dengan cara ini Anda bisa mendapatkan pengembalian investasi yang positif.