money.teknologmuda.com – Proyek Ibu Kota Negara (IKN) menjadi fokus pembahasan baru tahun ini. Mulai dari topik penting tidaknya penambahan ibu kota, hingga dampak lingkungan dari pemilihan wilayah yang terletak di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur.
Terlepas dari kontroversi yang mengiringinya, proyek Ibu Kota Negara ini menarik perhatian investor karena diharapkan dampaknya di berbagai sektor. Proyek skala goliath yang akan berlangsung hingga tahun 2045 ini tentunya akan menyerap tenaga kerja yang sangat banyak, sekaligus membuka peluang bisnis bagi berbagai perusahaan.
Satu pertanyaan penting kemudian muncul di benak para pedagang saham dan investor: Sektor saham mana yang akan diuntungkan dari proyek Ibu Kota Negara yang baru? Inilah jawaban lengkapnya.
Rencana Proyek Ibu Kota Negara Baru Tahun 2023
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Februari 2022 membingkai pengaturan pendukung untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) pada 2023. Kota yang akan diberi nama Nusantara itu akan mengalami masa sibuk terkait pembangunan kawasan perkantoran dan perumahan. , baik dengan dana APBN maupun melalui skema partisipasi. pemerintah dan badan usaha (KPS).
Subsidi penuh dari APBN pada prinsipnya akan mendanai pembangunan istana, kantor pemerintahan, sarana pertahanan dan keamanan, infrastruktur (jalan bebas hambatan, non-jalan tol, simpul konektivitas, dan sebagainya) serta perumahan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
Perpaduan pendanaan APBN dan KPBU akan ditujukan untuk pembangunan beberapa perumahan, fasilitas masyarakat, dan aset lingkungan. Otoritas publik juga menawarkan kepada BUMN dan swasta untuk membangun infrastruktur untuk sektor energi atau listrik dan telekomunikasi.
Dari ringkasan singkat rencana proyek IKN 2023 ini, sektor-sektor saham mana yang mungkin terkena dampak positif dapat kita tutup. Sektor properti bersama infrastruktur dan konstruksi merupakan bidang yang paling berpeluang, terutama BUMN Karya.
Stok konstruksi dan beton juga akan digenjot. Selain itu, stok media transmisi dapat memperoleh manfaat dari pembangunan infrastruktur terkait.
1. Sektor Properti
Sektor properti akan terpengaruh karena pengembang mendapatkan ruang ekspansi baru ke wilayah Ibu Kota baru. Beberapa saham potensial antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Pakuwon belum membeberkan rencana untuk fokus di wilayah sekitar IKN baru, tapi termasuk saham-saham properti paling prospektif yang mungkin “tercemar” oleh sentimen positif. BSDE memiliki land bank lebih dari 500 ha di Kalimantan Timur, meliputi 270 ha di Balikpapan dan sebanyak 245 ha di Samarinda.
Sementara itu, CTRA menguasai sekitar 870 hektar land bank di Kalimantan, mengingat 590 hektar untuk Samarinda dan 30 hektar di Balikpapan. Balikpapan dan Samarinda termasuk dua kota yang paling berpotensi menjadi cradle zone yang merasakan dampak proyek IKN.
2. Sektor Infrastruktur dan Konstruksi
Perusahaan yang mengikuti tender proyek Ibu Kota Negara yang baru kemungkinan akan dipindah ke BUMN, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). ). Saham konstruksi swasta seperti PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) juga mendapat sentimen positif.
Harga saham di sektor infrastruktur dan konstruksi tahun ini masih lesu. Namun, sektor saham ini sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan dari proyek IKN dalam jangka menengah dan panjang.
3. Sektor Semen
Barang apa yang akan lebih populer dengan pembangunan Ibukota Negara? Konkret. Dari proyek perumahan standar hingga istana negara, semua itu membutuhkan beton. Hal ini menguntungkan emiten PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), dan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT).
SMGR saat ini memiliki pabrik press di Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak. INTP memiliki pabrik dengan kapasitas 2,5 juta ton setiap tahun di Tarjun, Kalimantan Selatan. CMNT juga memiliki pabrik beton di Muara Jawa, Kalimantan Timur yang berjarak sekitar 50 km dari lokasi proyek IKN.
4. Sektor Telekomunikasi
Ibu Kota Negara yang baru akan dirancang sebagai “kota digital”, sekaligus memberdayakan pintu masuk jaringan telekomunikasi di pulau Kalimantan. Hal ini meningkatkan prospek saham telco seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT); serta saham puncak seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Kesimpulan Proyek Ibu Kota Negara baru
Proyek Ibu Kota Negara yang baru merupakan katalis positif yang memiliki kemungkinan untuk bekerja pada sudut pandang setidaknya untuk empat sektor saham, yaitu properti spesifik, infrastruktur dan konstruksi, beton, dan telekomunikasi. Kita dapat menggunakan data ini untuk menentukan pilihan investasi jangka pendek dan jangka panjang.
Amati rencana setiap emiten dari sektor-sektor yang terkait dengan proyek Ibu Kota Negara, lalu bandingkan dengan penjualan atau porsi industri secara keseluruhan saat ini. Penelitian Anda akan menghasilkan petunjuk lebih lanjut tentang seberapa jauh pengaruh proyek Ibu Kota Negara terhadap pameran emiten ke depan.