money.teknologmuda.com – Saham BJBR atau BJTM adalah pilihan yang kami yakini sangat sulit. Kedua saham ini sama-sama bagus, kinerjanya juga bagus. Mereka bahkan memiliki dividen dengan persentase pengembalian yang sama. Jadi agak membingungkan.
Jadi mari kita pertimbangkan mana yang lebih baik, apakah itu Bank Jawa Barat atau Bank Jawa Timur. Kami menganalisis berdasarkan kriteria seperti evaluasi mereka pada saat penulisan.
Profil BJBR dan BJTM
Bank Jawa Barat dan Bank Jawa Timur memiliki profil yang hampir sama. Keduanya adalah bank daerah dengan banyak dana provinsi seperti pajak. Menariknya, banyak pelanggan mereka adalah ASN.
Tetapi ada perbedaan besar dalam hal komposisi pemegang saham. BJTM memiliki mayoritas pemerintah provinsi, yang cukup banyak. Dili sama dengan BJBR.
Pemegang Saham | BJBR | BJTM |
Pemprov | 38.18% | 51% |
Pemkot se-Prov | 24.03% | 28.3% |
Masyarakat | 24.64% | 20.5% |
Pemprov dan Pemkot Banten | 13% |
Perbedaan Aset BJBR dan BJTM
Untuk melihat lebih jauh apakah memilih saham BJBR atau BJTM, kita analisa asset yang dimiliki dan pertumbuhannya. Tampak bagaimana Bank Jabar memang lebih besar dari Bank Jatim.
Bank | BJBR | BJTM |
2020 | 140.9 T | 83.6 T |
2021 | 158.3 T | 100.7 T |
Bank Jatim lebih cepat dalam hal peningkatan persentase aset. Pertumbuhan hingga 20%. Sedangkan Bank Jabar hanya sebesar 12%. Jadi dari sudut pandang ini, menurut kami BJTM lebih menjanjikan. Kami memiliki ulasan BJTM lengkap di sini.
Profitabilitas Saham Bank BJBR dan BJTM
Tapi kalau kita bicara profitabilitas, maka kita harus lebih teliti. Bank Jatim meskipun asetnya hanya sekitar 70% dari BJBR, tapi kalau lihat laba yang mampu dihasilkan antara keduanya berbeda sangat tipis.
Net Profit | BJBR | BJTM |
2019 | 1.5 T | 1.3 T |
2020 | 1.6 T | 1.4 T |
2021 | 2.0 T | 1.5 T |
Namun, pada 2019, selisihnya 200 miliar, sama dengan tahun depan. Namun pada tahun 2021, pendapatan BJBR meningkat. Dalam hal ini, kita cenderung condong ke satu sisi ketika ditanya apakah sahamnya BJBR atau BJTM. Tapi mari kita lihat aspek ROE agar lebih jelas.
ROE | BJBR | BJTM |
2019 | 12.9% | 14.99% |
2020 | 14% | 14.88% |
2021 | 15.5% | 13.96% |
Seperti bagian ROE, sama seperti BJBR bisa lebih baik. Bank Jatim berpeluang stagnan pada 2021 bahkan kolaps.
Namun perlu diingat, tidak semua bank mampu menanggung angka 15% atau lebih. Artinya bisa diperbaiki. BJBR lebih baik dalam hal ini. Beberapa manfaat BJBR sudah kami jajaki di sini.
Perbandingan Dividen
Lebih lengkapnya, untuk menjawab saham mana yang lebih baik, apakah BJBR atau BJTM, mari kita lihat dividennya. Kami menyajikan data distribusi untuk tahun 2022, sebagai tahun anggaran 2021.
Dividen | BJBR | BJTM |
Perlembar | Rp99.11 | Rp48.85 |
Yield | 6.8% | 6.9% |
Juga tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua hasil dividen. Artinya, apakah kita memegang BJBR atau BJTM akan menghasilkan nilai dividen yang sama, tidak ada perbedaan.
Valuasi Saham BJBR dan BJTM
Untuk lebih melihat kinerja saham BJBR atau BJTM. Jadi, mari tunjukkan cara menghargai masing-masing dari mereka. Hal ini terlihat dari harga saat artikel ini ditulis (28/05/22).
ROE | BJBR | BJTM |
Harga | Rp1.460 | Rp760 |
PBV | 1.1x | 1.04x |
PER | 6.37x | 6.24x |
Dari inspeksi visual, kami melihat bahwa keduanya sama. Kami tidak berpikir ada yang lebih baik. PER sama, sehingga harga yang dibandingkan dengan nilai buku adalah sama. Perbedaannya sangat tipis.
Sebuah fakta yang mungkin tidak banyak orang sadari, karena suatu alasan, keduanya selalu sama dalam harga, bukan harga. Sejak kita perhatikan di tahun 2020, keduanya selalu memiliki nilai yang hampir sama. Jadi sulit untuk memutuskan siapa yang akan dibeli.
Apakah Saham BJBR atau BJTM?
Jika Anda bertanya apakah itu BJBR atau BJTM, kami pikir Anda memiliki pilihan yang sama. Mungkin ada utusan untuk menyelesaikan keduanya, ya? hehehe Kalau dari segi performa, BJBR lebih bagus, meski sedikit berbeda.
Kami pikir kami sedang menunggu dinamika kedua saham ini di hari musim gugur. hehehe sepertinya tidak. Karena itu sangat sulit. Namun secara historis, BJBR sudah terjadi karena dianggap sebagai fasilitas investasi Jiwasraya yang gagal, mungkin di mana-mana, hingga akhirnya jatuh.
Itu tidak akan pernah terjadi lagi, tapi siapa tahu itu akan terjadi lagi. Atau menunggu hasil dividen hingga 9% jika harga keduanya turun. hehehe