money.teknologmuda.com – Pemegang saham pengendali menjadi topik perbincangan hangat setelah kasus saham HKMU muncul. Saham-saham ini dilepas oleh investor besar, sehingga mereka tidak memiliki saham pengendali. Akibatnya, biaya saham turun.
Jadi, sebagai investor, kita bisa mengulur waktu dengan saham seperti ini. Akibatnya saham akan terus turun, dan kita sebagai investor akan menanggung akibatnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membedah pemegang saham pengendali.
Pemegang Saham Pengendali
Pemegang saham pengendali akan menjadi pemegang saham yang memiliki suara mayoritas berdasarkan kepemilikan saham dalam suatu organisasi. Yang jika disinggung ketentuannya adalah sebagai berikut
- Memiliki saham perusahaan terbuka lebih 50% dari seluruh saham
- Mempunyai kemampuan dalam menentukan secara langsung atau tidak langsung pengelolaan dan/atau kebijakan perusahaan.
Jadi kalau disinggung ketentuan di atas tidak perlu lebih dari setengahnya, tapi bisa jadi orang yang bisa menentukan suara terbanyak.
Saat ini yang terpenting adalah, dalam perdagangan saham selalu ada eksposur pemegang saham. Biasanya bergabung dengan jumlah kepemilikan tingkat. Ada 5%, 10%. Memang, presentasi ini bukan tanpa tujuan. Ini sebenarnya perlu dibedah.
Pertama, perlu untuk memeriksa komposisinya. Seperti yang akan kita lihat, jika komunitas memegang lebih dari setengahnya, itu berubah menjadi pertanyaan. Adakah yang bisa menjelaskan mengapa tidak ada yang berani memegang uang dalam jumlah besar.
Karena pasar modal cukup luar biasa, individu yang terlalu besar tidak baik, pengendali yang terlalu besar juga tidak disukai. Contohnya seperti BDMN yang memiliki regulator MUFG hingga 92%. Sahamnya jatuh.
Kedua, Anda juga perlu melihat apakah ada pemegang saham lebih dari 30%, atau asosiasi individu, atau perusahaan yang hasil gabungannya di atas setengah. Karena biasanya ada satu regulator yang memegang paling banyak di antara yang lain.
Ketiga, siapa sosok pengendalinya? Bagaimana posisinya di pasar modal. Misalnya, jika pemegang Saratoga hampir dipastikan telah melalui seleksi yang ketat, misalnya MPMX yang membayar dividen besar dengan eksekusi yang hebat. Atau sebaliknya seperti kelompok astra, dan beberapa kelompok yang dikenal cukup hebat ketika menjadi pemegang saham organisasi.
Tugas Investor Ritel
Untuk ritel sebelum membeli saham, wajib memeriksa pemegang saham pengendali. Masing-masing punya kriteria sendiri. Tapi kalau kita yang paling penting, jangan sampai masyarakat menjadi terlalu dominan, meski ada pengontrolnya.
Sangat dominan adalah di atas 60%, di atas setengah saja harus diharapkan. Jika Anda mengamati komposisi yang tidak ideal, Anda harus berhati-hati. Kami percaya lebih baik menjauh saja.
Kedua, kita perlu memeriksa posisinya. Misalnya, misalkan otoritas publik memegang, biasanya organisasi akan membagikan dividen. Hal-hal ini perlu kita renungkan terlebih dahulu.
Sungguh pada saat itu kita melihat aspek-aspek lain seperti fundamental atau pelaksanaan organisasi. Spesialisasi, bandarmologi, atau elemen lainnya. Campuran ini akan memberikan analisis yang benar-benar layak.
Bahaya Menghantui Ritel
Untuk alasan apa kami mengatakan analisis pemegang saham pengendali penting, karena itu akan cukup mempengaruhi pengecer seperti kami jika organisasi memiliki komposisi masyarakat yang sangat besar.
Semakin besar komposisi komunitas, semakin besar kemungkinan organisasi itu ada tanpa adanya regulator. Ini adalah hal yang berbahaya. Ujung-ujungnya, investor ritel justru jadi korban.
Misalnya regulator hanya memegang 15%, kemungkinan divestasi regulator itu cukup mudah. Juga, ada mekanisme yang sah. Sehingga bisa saja terjadi suatu organisasi hadir tanpa adanya regulator.
Kasus Saham Tanpa Pengendali
Ada beberapa kasus yang mencerminkan keadaan hilangnya pemegang saham pengendali. Yang terbaru adalah PT. HK Metals Utama Tbk. Kami telah menjelajahi saham berkode HKMU pada hubungan ini. Sisi yang paling berbahaya adalah komposisi masyarakat yang sangat besar.
Cukup yakin, kemudian regulator menghilang. Pada akhirnya saham ini jatuh ke gocap. Episode bagi pemegang saham investor ritel ini pasti berat. Apalagi, sebelum jatuh ke gocap, stok ini menggeliat cepat.
Juga beberapa saham lain yang komposisi masyarakatnya luar biasa besar. Nasib saham biasanya di gocap. Seperti ELTY, komunitas mencapai 94,88%, sedangkan 5,12% dipegang oleh Interventures Capital Pte. Ltd Stok nyenyak di gocap.
Hal terpenting dalam membeli saham adalah mengutamakan aspek kebutuhan untuk mengamankan uang kita. Tidak memiliki keinginan untuk memperpanjang uang tunai kami. Karena ini adalah investasi yang paling berisiko, maka aspek keamanan menjadi prioritas. Salah satu sabuk pengaman adalah analisis pengontrol stok organisasi.