Ini Price Earning Ratio Ideal Saham dan Rahasianya

Ini Price Earning Ratio Ideal Saham dan Rahasianyamoney.teknologmuda.com – Proporsi perolehan biaya yang ideal atau PER adalah alat pengukur yang sangat terkenal untuk melihat nilai suatu saham. Padahal, modal awal yang kita investasikan berkali-kali lipat. Tapi pertanyaannya, berapa PER esteem yang ideal?

Hal inilah yang akan kita bahas dalam survei singkat ini, terutama berdasarkan pengalaman kita dalam membeli saham dan melihat harga yang ideal untuk mendapatkan harga yang proporsional. Di sinilah keuntungan akan dimulai.

Memahami Rasio Perolehan Harga

Sebelum membahas lebih jauh, terlebih dahulu kita memahami pentingnya proporsi perolehan biaya. Sesuai dengan istilah, ini adalah proporsi proporsi biaya saham per saham, untuk laba per saham.

Atau sekali lagi dapat ditulis sebagai PER = Harga Saham Per Saham: Earning per Share.

Jadi hasilnya adalah proporsi keuntungan dari uang tunai yang kita keluarkan dari pembelian saham, dengan keuntungan yang diciptakan oleh organisasi.

Misalnya, nilai saham yang kita beli adalah 1000 rupiah, maka laba per saham adalah 10, menyiratkan bahwa dibutuhkan 100 kali untuk mengembalikan uang tunai dari laba per saham.

Lain halnya jika harga saham yang kita beli 1000 rupiah, tetapi pengadaan per lembarnya 100. Artinya saham tersebut sangat murah, karena dari 1.000 rupiah bisa menghasilkan 100 rupiah. Hanya diperlukan 10 tahun untuk mendapatkan uang kembali.

Proporsi ini kemudian membuat PER semakin kecil semakin baik. Artinya organisasi tersebut memiliki nilai yang cukup murah dan layak dibeli. Oleh karena itu, memahami nilai ideal sangat penting untuk memperoleh proporsi.

PBV vs PER

Seringkali ada perbandingan yang lebih substansial mana yang menjadi penilaian utama bahwa saham itu murah antara PBV, atau menilai nilai saham yang kontras dengan book esteem-nya, atau PER yang menghitung biaya berdasarkan kemampuan earning per share?

Kami percaya itu adalah campuran dari keduanya. Yang banyak ditemukan adalah, jika PER kecil atau di bawah sepuluh, maka PBV di bawah satu, hampir dipastikan stok akan tersedia untuk siapa saja.

Namun bisa juga terjadi PBV kecil di bawah satu, tetapi ternyata PER besar sekali di atas 20, menyiratkan bahwa kemampuan untuk menciptakan keuntungan kecil.

Sama seperti sepeda motor, PBV adalah biaya sepeda motor, PER adalah CC atau fasilitasnya. Jika anda mencari motor murah tapi cc kecil, pasti anda kurang tertarik. Tetapi jika kita menemukan moto murah, cc dan fasilitas yang bagus, maka kita perlu memilikinya. Sama halnya dengan saham.

Rasio Pendapatan Harga Ideal untuk Saham

Lalu berapa proporsi biaya pengadaan yang ideal untuk saham. Kami pikir standarnya antara 10-20. Di sini, saham masih layak dikumpulkan. Karena harganya tidak terlalu mahal. Bisa jadi suatu saat PER semakin mengecil karena kemampuan menghasilkan keuntungan semakin meningkat.

Di atas angka 20, ini bukan proporsi perolehan biaya yang ideal untuk saham. Ini terlalu mahal. Meski demikian di pasar modal dimungkinkan dengan biaya yang meningkat, namun dari segi valuasi masih mahal. Perlu mempertimbangkan kembali.

Yang istimewa adalah jika PER di bawah 10. Ini sangat istimewa. Karena itu berarti biaya yang kami keluarkan cukup murah dibandingkan dengan proporsi laba per saham. Ini adalah proporsi perolehan biaya dari saham ideal.

Sisi Menarik dari Price Earning Ratio

Namun, ada satu aspek yang menarik dari penilaian saham dengan menggunakan teknik PER, yaitu masih banyak perusahaan yang menciptakan yang memiliki PER besar di atas 20. Biasanya meskipun PBV kecil, PER tetap besar.

Jadi bagi anda yang bertipe investasi pembangunan, lihatlah apakah keuntungannya mungkin akan terisi dalam waktu dekat, jika benar-benar tumbuh berarti PER akan turun, biaya akan meroket. Kejelian Anda dalam membedah PER akan menghasilkan capital gain yang besar.

Hal kedua yang sering diabaikan adalah menilai proporsi perolehan biaya yang ideal melalui ringkasan fiskal. Artinya, terkadang laporan moneter telah diterbitkan di surat kabar sebelum diserahkan ke perdagangan saham. Ini adalah titik awal untuk uang tunai.

Karena dalam satu tabel selalu terdapat perbandingan laba setiap lembar saham pada tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Tugas Anda adalah mengerjakan PER sendiri. Dari situ Anda tahu apakah nilainya ideal atau tidak untuk memperoleh proporsi.

Ketika ternyata PER menyusut, ini adalah kesempatan ideal bagi Anda untuk membeli saham sebelum lepas landas. Di sinilah kejelian individu yang selalu mengamati laporan keuangan seperti Warren Buffet dan Lo Kheng Hong.

Check Also

Tips Mudah Jual Kripto Ke Rekening Bank Lokal

Tips Mudah Jual Kripto Ke Rekening Bank Lokal

Cara sederhana untuk menjual cryptocurrency ke rekening bank lokal. Apa yang kita butuhkan untuk langsung menjual cryptocurrency di rekening bank lokal? Simak artikel berikut untuk jawabannya. Frustrasi, ketika Anda membutuhkan dana baru, bingung bagaimana cara menjual cryptocurrency secara instan di rekening bank lokal? Apalagi jika penukaran menggunakan cara transfer yang rumit, membutuhkan biaya administrasi yang besar dan membutuhkan waktu yang lama untuk pembayarannya. Agar Anda tidak perlu khawatir lagi, simak tips cara menjual cryptocurrency instan ini agar proses pembayaran lebih cepat dan nyaman. Cara Jual Crypto Instan Ke Rupiah, [...]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *