money.teknologmuda.com – Biaya psikologis saham adalah biaya di mana saham berada pada jumlah yang wajar seperti yang ditunjukkan oleh pasar, tetapi tidak dalam nilai sebenarnya, atau harga buku, hanya patokan keseluruhan di mana setiap saham normal berada pada angka tersebut.
Jika Anda masih bingung, kami akan mengklarifikasi lebih detail. Biaya ini sangat vital terutama bagi investor. Kami berbagi berdasarkan pengalaman yang kami miliki. Jadi kemungkinan Anda akan menemukan pemahaman yang berbeda di tempat lain.
Memahami Harga Psikologis Saham
Sebagai aturan, di IHSG ada nilai saham yang didasarkan pada harga buku. Jadi misalnya di bawah harga buku berarti murah. Di atas harga buku berarti adil. Namun lambat laun di pasar modal, Anda mencari saham-saham hebat dengan dasar estimasi seperti ini sulit.
Karena ada saham-saham yang harganya sekarang di atas harga buku dan, yang mengejutkan, berkali-kali lipat, itu masih biasa. Ilustrasi saham BBCA, yang tidak tahu-menahu tentang organisasi ini.
Harganya sekarang empat kali lipat dari harga buku. Namun kenyataannya masih banyak yang memperoleh keuntungan dengan membeli seharga itu. Jika Anda menunggu di bawah harga buku, Anda mungkin tidak akan mendapatkannya sampai Anda tua.
Oleh karena itu, ada pilihan untuk penilaian biaya saham, harga saham psikologis. Itu adalah harga normal saham selama jangka waktu tertentu, bahkan lama. Ini tidak sepenuhnya diselesaikan oleh kami sebagai investor.
Kapasitasnya adalah untuk mengukur investasi. Jadi misalkan di bawah biaya psikologis, suatu saat pasti akan naik. Tetapi sekali lagi, jika kita melihat biaya psikologis, suatu hari nanti akan turun.
Ketika ditanya mengenai rentang waktu kapan turun dan naik, itu tidak pasti. Bisa panjang, bisa pendek hanya dalam tujuh hari. Jadi model ini tidak benar-benar cocok untuk pedagang.
Jika ditanya kembali apakah suatu saham jika sudah over maka biaya psikologis saham tersebut akan naik lagi. Bisa jadi. Kapasitasnya adalah untuk mengetahui biaya psikologis suatu saham hanya untuk kenyamanan berdagang sebagai investor.
Contoh Saham
Misalnya, saham Bank Jawa Barat atau BJBR. Secara psikologis, harga sahamnya 1600. Kalau dicermati di bawah angka itu, sangat menarik. Tapi kalau di atas nilai itu, mungkin akan naik lagi secara perlahan.
Jadi sebagai investor, pekerjaan Anda hanya untuk mengumpulkan jika Anda melacak biaya di bawah angka psikologis itu. Semakin rendah, semakin lambat terakumulasi. Jika Anda perlu tahu cara menghitung rata-rata, Anda dapat membaca dengan teliti di sini.
Mungkin Anda bertanya, di tahun ini (2020) harga psikologis saham BJBR berada di angka 1200. Percaya atau tidak. Namun hal itu karena kasus tersebut dianggap gagal investasi oleh Jiwasraya. Tetapi jika Anda menemukan biaya itu sekali lagi, 1200, ambil saja. Hal ini menunjukkan bahwa ketika tulisan ini ditulis, pada saat itu lebih dari 1.500.
Model lainnya adalah saham ANTM yang saat ini ramai diperdagangkan dengan transaksi cepat, seperti saham hangus. Biaya psikologisnya adalah 1000 rupiah. Turun dari biaya itu, dapatkan, naik di nomor itu hati-hati.
Saat ini biaya psikologis dari posisi juga dapat berubah. Setelah menyanyikan ANTM, biaya psikologisnya adalah 2000. Lebih dari itu, seperti yang kami pikirkan, lebih baik menyerah. Antara permainan para spekulan dan pedagang super cepat telah menyatu menjadi satu. Hehehe.
Agar Cuan dengan Metode Psikologis
Tapi jangan gunakan strategi ini pada sembarang saham. Sebaiknya dalam menentukan biaya psikologis saham yang akan diterapkan pada beberapa saham dengan kriteria yang menyertainya.
Pertama, jangan pernah menugaskan ke perusahaan tingkat ketiga, atau perusahaan makanan pedas. Anda dapat membaca dengan teliti di sini seperti apa stok yang dibakar. Karena biaya psikologis hanya bandar yang tahu.
Kedua, tetap berpegang pada saham dengan fundamental yang bagus dan stabil. Jika Anda memiliki saham dengan fundamental yang buruk, aplikasi ini dipastikan tidak akan berfungsi.
Ketiga, biaya psikologis saham tidak cocok untuk pedagang. Hal ini lebih mungkin terjadi pada investor yang memang benar-benar menggunakan cold cash dengan contoh pembelian saat turun, jual saat naik.
Keempat, menggunakannya pada saham yang dipertukarkan secara efektif. Jika stok kosong pembeli dan penjual. Ini pasti tidak akan berhasil, itu tidak layak.
Cuan Dikit Tapi Rutin dari Saham
Membaca dengan teliti biaya psikologis suatu saham dapat menghasilkan uang dengan cukup sederhana. Apalagi jika Anda bisa melakukan beberapa hal ini.
Pertama, dana Anda cukup besar, yaitu dalam lingkup angka di atas dua puluh juta untuk satu saham. Tapi jangan langsung membeli dengan jumlah uang itu. Beli perlahan dan selangkah demi selangkah. Jika sudah di atas biaya psikologis, maka tidak ada sentimen, maka jual.
Jika Anda memiliki uang tunai di bawahnya, itu tidak masalah. Hanya saja, jika Anda memiliki uang tunai sebanyak itu, keuntungannya lebih terartikulasikan meskipun naik sedikit.
Kedua, cari saham yang memiliki dividen. Namun, saham dengan dividen memiliki daya pikat yang fenomenal dibandingkan dengan saham tanpa dividen. Dengan kata lain, ada uang tunai yang menunggu untuk mendapatkan keuntungan modal. Saham dengan dividen yang lebih rendah semakin menarik.
Ketiga, cari saham dengan seluruh grafik dan garis tengah. Karena kota juga menggunakan strategi ini. Turun diambil, naik dijual perlahan. Kemudian tunggu sampai turun sekali lagi, ambil, naik dan jual. Contoh saham AKRA, HRTA. Stabil di seluruh dengan biaya psikologis yang tepat dari saham.
Saran
Yang perlu diingat, saham bukanlah tempat untuk keuntungan yang sangat mudah, melainkan tempat bagi orang-orang yang menahan diri yang beruntung. Jadi biaya psikologis saham sebenarnya adalah cara sederhana untuk menciptakan keuntungan konstan.
Ibarat mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 60 kilometer setiap jamnya, namun pada akhirnya Anda sampai di tempat tujuan dengan selamat. Hati tenang, tapi menang. Salam stok hijau.