money.teknologmuda.com – Nama Suherman melejit setelah satpam Bank Mandiri menciptakan keuntungan berbeda dari berinvestasi di pasar modal. Ia bahkan mendapat kehormatan dari salah satu sekuritas atas prestasinya.
Bagi kita yang baru mengenal pasar saham, kita harus mengetahui rahasianya agar kita bisa sukses luar biasa di pasar saham meskipun kita hanya penjaga keamanan. Intinya kita bisa meniru kesuksesannya.
Profil Suherman
Dia adalah Suherman, dia adalah satpam di Bank Mandiri. Latar belakang pendidikannya adalah D-3 Administrasi Bisnis. Namun, dia sebelumnya tidak tertarik berinvestasi di pasar modal.
Ia sebenarnya tertarik berinvestasi saham karena permintaan atasannya untuk melihat perkembangan harga saham pada saat krisis moneter dunia 2008 silam. Seperti yang diungkapkannya, fluktuasi harga saham cukup menggiurkan.
Pada 2011, tepatnya, berbekal sedikit instruksi, dan modal nekat, ia berinvestasi dengan aset 7 juta rupiah. Ajaibnya, setelah lima tahun kekayaannya berubah menjadi 70 juta rupiah. Artinya dalam satu tahun keuntungan mencapai 100 persen.
Dari keuntungan itu dia siap menyekolahkan adiknya dan menampung orang-orang yang dicintainya. Bagaimana kalau kita lihat bagaimana strategi yang digunakan oleh sosok sederhana ini.
Akumulasi Saham Bagus
Ketika dia mulai, dia berinvestasi di saham beton dan konstruksi. Jika Anda ingat, di tahun 2011 ini kemajuannya cukup menggembirakan. Sehingga beton tersedot, dan emiten konstruksi tersengat.
Dengan kata lain, Mas Suherman cukup hebat dalam meneliti apa yang akan datang. Sehingga dia tahu beberapa emiten tersebut akan mengalami kenaikan biaya yang signifikan.
Kedua, pada 2017 mengumpulkan saham-saham dengan fundamental yang sangat bagus, seperti Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Saat itu, batu bara naik cukup tinggi.
Ia juga tak segan-segan mengumpulkan saham perusahaan konstruksi milik negara seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Dimana pada masa Presiden Jokowi, perbaikan tidak pernah berhenti, sehingga sentimennya begitu kuat.
Hal ini juga menunjukkan bahwa Suherman sangat jeli terhadap hal-hal terkini di pasar saham. Dapat dikatakan mengejar teknik arah yang telah kami uraikan di sini.
Strategi Suherman di Saham
Dalam banyak ulasan, serta wawancara, Suherman mengaku tidak memiliki rahasia yang berbelit-belit. Atau di sisi lain, analisis khusus yang tajam. Menurutnya, resepnya cukup sederhana.
Secara konsisten dia tidak pernah pergi membaca berita. Baik dari surat kabar, atau media elektronik. Terutama yang berkaitan dengan perekonomian. Agar dia tahu apa yang akan menjadi tren, pasti akan menjadi bahaya.
Kemudian, karena pernah mengalami kerugian, pengalaman itu ia jadikan pelajaran untuk membatasi risiko. Raih sabuk pengaman dalam investasi pasar modal.
Sejujurnya, dia juga membatasi ekspektasi keuntungan yang terlalu tinggi dengan batasan tertentu. Karena Suherman mengerti bahwa tidak ada yang bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi di bursa.
Suherman juga tidak menentang IPO saham, penawaran umum perdana. Seperti yang dilakukannya dalam pembelian saham PT Campina Ice Cream Industry. Hanya dalam tujuh hari, ia telah menciptakan keuntungan sebesar 3 juta.
Atur Portofolio Saham
Cukup menarik bahwa Suherman membenci salah satu strategi investasi saham. Ini sebenarnya memiliki dua pola. Yang pertama adalah berinvestasi dengan menabung di saham.
Jumlahnya bisa mencapai 60-80%. Sedangkan sisanya digunakan untuk pertukaran jangka pendek. Luar biasa. Tidak banyak orang yang memiliki model seperti itu. Biasanya memiliki satu strategi sendiri.
Untuk menghemat saham, ada satu teknik yang digunakan, yaitu Dollar Cost Averaging. Ini adalah teknik yang benar-benar terkenal di mana secara konsisten membeli saham secara konsisten dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Kami telah menulis lebih banyak tentang DCA di sini.
Namun dalam aspek pertukaran, itu hanya membatasi sekitar 20-30%. Jadi tidak cukup besar. Dapat dikatakan bahwa ia cukup berhati-hati dalam menangani portofolionya. Seperti yang diungkapkannya di kompas.com, jika sudah untung antara 10-15%, dia akan beralih ke saham murah lainnya. Jadi terus berkembang.
Kami yakin strategi yang dilakukan Suherman bisa dijadikan ilustrasi meski masih pemula. Dia memiliki disiplin yang ketat dalam investasinya. Ada yang disimpan, ada pula yang digunakan untuk ditukar dengan batasan objektif tertentu.