money.teknologmuda.com – Kantong udara stok berubah menjadi istilah terkenal di web. Istilah ini dipromosikan oleh investor veteran Warren Buffett. Jadi, bagi kita para investor di pasar modal, sangat penting untuk mengetahui istilah ini agar kita tidak ikut-ikutan.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan mengklarifikasi apa itu kantong udara saham, bagaimana pengaruhnya, dan bagaimana mengharapkan gelembung pasar saham. Kami mengaudit berdasarkan pembacaan dan pengamatan di pasar modal.
Pengertian Bubble Saham
Bubble stock adalah istilah yang mengacu pada sesuatu seperti gelembung sabun. Cantik, bening, tapi bila disentuh bisa pecah. Ini adalah pemahaman sederhana tentang pemikiran kantong udara stok.
Namun, jika diingat untuk pasar saham, maka istilah ini berarti ketika pasar saham memiliki biaya ekspansi yang tinggi di atas nilai wajarnya. Individu dapat menjadi euforia, tetapi namanya adalah kantong udara halus yang tidak memiliki isi.
Artinya, meski merupakan saham blue chip, kenaikan tersebut tidak didasari oleh fundamental yang kuat. Seharusnya diperkirakan 2x biaya wajar, atau batas 7x dari nilai wajar, sekarang ini 20 kali lebih banyak dari harga buku. Ini sering terjadi di pasar saham.
Saat ini fenomena stock air pocket terjadi ketika tidak hanya beberapa saham berkembang dari harga uniknya, tetapi banyak saham. Sehingga ketika banyak gelembung ini pecah, rekor saham gabungan juga akan jatuh, membuat ketakutan yang luar biasa di kalangan investor.
Sejarah dot com Bubble 2020
Ada kantong udara saham, khususnya di Amerika Serikat, itu disebut gelembung situs web. Sejarah gelembung situs web 2020 dimulai dengan kemajuan inovatif di dunia web. Itu sekitar tahun 1998.
Banyak orang tidak mengerti tentang perusahaan situs web, tetapi kebahagiaan melanda investor yang mengatakan apa yang akan datang sangat luar biasa. Begitu banyak individu berinvestasi dalam organisasi berbasis situs web.
Sampai puncaknya pada tahun 2000, ketika saham di sektor web menemukan cara untuk menghasilkan keuntungan hingga 1000 persen. Itu angka yang sangat fantastis. Tapi ada yang terabaikan, biasa-biasa saja hanya berdasarkan euforia, bukan berdasarkan eksekusi, karena pameran organisasinya belum jelas.
Sampai saat itu datang cara organisasi situs web akhirnya tidak dibayar. Meski harapannya berlipat ganda. Akhirnya stok ambruk, merpati. Investor membeku.
Saham situs web jatuh, hancur. Ini kemudian berubah menjadi istilah situs web gelembung. Istilah ini kemudian secara teratur disinggung ketika melihat pasar saham telah menilai banyak perusahaan tidak dapat disangkal lebih mahal daripada nilai aslinya.
Warren Buffett Bubble Dot Com
Warren Buffett adalah investor paling bijaksana yang dikenal. Dia adalah orang yang selalu menyebut istilah stock air pocket. Sementara yang lain euforia dengan saham situs web, investor Omaha ini menjauhinya.
Alasannya sederhana, dia bilang dia tidak mengerti bisnis web. Dia hanya berinvestasi di saham yang dia mengerti. Tapi dari aturan sederhana inilah dia siap bertahan dari bencana kantong udara selama tahun 2000-an.
Bubble Saham 2021
Pada tahun 2021, investor Warren Buffett juga memperingatkan bahwa akan ada kehancuran pasar yang sangat besar setelah COVID-19. Dia mengucurkan 60% dari portofolio investasinya. Berita ini sudah menyebar kemana-mana. Salah satunya di CnbcIndonesia.
Namun bagaimana jika kita melihat sekilas apakah stock air pocket tahun 2021 juga akan terjadi di Indonesia. Kami mengantisipasi akan meledaknya kantong udara di beberapa stok di Indonesia. Terutama mereka yang memiliki standar sangat eksklusif untuk sebuah pandemi.
Seperti yang ingin kami pikirkan, beberapa saham yang terus terangkat memiliki harga yang telah melampaui batas wajarnya. Terlebih lagi, banyak investor ritel hanya fokus pada saham tersebut. Mereka mengejar biaya tapi itu tidak masuk akal.
model KAEF. Yang pasti, saham ini memiliki prospek di masa pandemi. Tapi kalau soal harga sudah hampir menyentuh 7000 (12 Januari 2021), padahal biasanya dikisaran 1.200 berarti sudah terlampaui. Mungkin bisa naik lagi. Tapi kemungkinan turun lebih besar.
Bahkan menjelang akhir Januari biayanya sudah menyentuh 3.600. Ingat tidak semua vaksin lancar. Saya tidak bisa membayangkan betapa gugupnya membeli di tahun 6000-an. Mengingat risiko berinvestasi saham, bisa disimak di sini.
Memang, pada 25 Januari, berita mulai muncul bagaimana beberapa saham biasanya jatuh karena penjualan sekuritas yang seharusnya dibatasi. Banyak investor menggunakan fasilitas edge.
Kami, pada akhirnya, menjauhkan diri dari saham yang sekarang terlalu tinggi. Terlepas dari kenyataan bahwa diperkirakan akan terus meningkat lagi, kita melihat bahwa sekarang kota itu sedang terpuruk. Baca dengan teliti bandarmologi di sini. Lebih baik kita berhati-hati daripada mengendarai motor kencang tapi jatuh dan mati. (prinsipnya berbeda).
Agar Tidak Terjebak Bubble Saham
Rekomendasi kami, bagaimanapun, bahwa kami berinvestasi di pasar modal, kami harus fokus pada fundamental. Cobalah untuk tidak hanya terspesialisasi. Kita akan mudah tertipu oleh kota.
Keduanya selalu memeriksa biaya yang wajar dari stok keluar. Jika naik dua kali lipat, maka jangan lepas kendali, atau lebih baik menjauh dari saham yang kenaikannya sudah sangat dalam.
Ingat harga saham naik ketika seseorang membelinya. Ketika pucuk pada titik ini tidak cukup kuat untuk diangkat, maka kegiatan selanjutnya adalah menjual.
Terakhir, jangan terlalu tamak dengan berbagai keuntungan. Kami mendapat untung 20% dalam setahun, itu sekarang luar biasa. Baca dengan teliti keuntungan wajar saham sebulan di sini. Semoga kita selalu sehat. Salam Hijau.