money.teknologmuda.com – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) BTPN Syariah telah mendukung pembagian dividen tunai sebesar Rp 61,75 per saham atau setara dengan Rp 475,6 miliar.
RUPST juga mengesahkan laba ditahan sebesar Rp 969,4 miliar untuk mendukung bisnis BTPN Syariah ke depan. Organisasi menyatakan bahwa pembagian dividen ini tidak lepas dari pameran positif organisasi pada tahun 2021 yang diterbitkan pada Februari 2022.
Pameran organisasi ini menunjukkan eksekusi yang luar biasa dengan mendukung perkembangan 10% (yoy) menjadi Rp 10,4 triliun dengan kualitas pendanaan yang sehat. Sementara itu, total aset BTPN Syariah tumbuh 13% menjadi Rp 18,5 triliun dari 16,4 triliun (year on year).
Dana pihak luar tumbuh 12% (YoY) menjadi Rp 11 triliun dari Rp 9,8 triliun, dan laba bersih after charge (NPAT) mencapai Rp 1,5 triliun.
“Alhamdulillah, perkembangan pembiayaan bank yang sehat dan terjaga kualitasnya merupakan bukti dukungan kuat dari seluruh pemangku kepentingan yang telah terlibat bersama menjadi bagian dari BTPN Syariah, berkomitmen untuk melibatkan keluarga tertindas yang bermanfaat, yang terus kami fokuskan, ” kata Direktur BTPN Syariah Arief Ismail dikutip dari keterangan tertulis.
Selain mengesahkan dan mengesahkan ikhtisar fiskal, laporan tahunan dan laporan keberlanjutan, untuk tahun buku 2021, salah satu keputusan RUPST adalah mendukung dan mengakui pengunduran diri Mahdi Syahbuddin sebagai Dewan Komisaris Utama BTPN Syariah yang berkuasa pada 21 April. 2022.
Adapun data, belum ada penyesuaian komposisi anggota direktorat dan pimpinan lembaga pengawas syariah.
Pada penutupan bursa Jumat, 22 April 2022, saham BTPS turun 5,69 persen menjadi Rp 3.150 per lembar.
Saham BTPS dibuka stagnan di Rp 3.340 per lembar. Saham BTPS berada pada tingkat tertinggi Rp 3.350 dan terendah Rp 3.150 untuk setiap saham. Perulangan pertukaran absolut adalah 3.839 kali dengan volume pertukaran 79.174. Nilai transaksinya Rp 25,2 miliar.