money.teknologmuda.com – Anda pasti setuju, 1997-1998 adalah krisis mata uang terparah dalam sejarah Indonesia dan Asia. Perekonomian kacau dan kacau ketika ini terjadi ke segala arah.
Saat Anda mempertimbangkan peristiwa ini, Anda perlu mengenali tanda-tanda krisis mata uang yang akan datang untuk mengambil langkah proaktif. Apalagi bagi yang berkecimpung di dunia saham, agar dana tidak menguap.
Tanda Datangnya Krisis Moneter
Indikator peringatan dini dari krisis mata uang yang akan datang telah lama diteliti dan mencakup pertumbuhan investasi dan harga saham, nilai tukar rupee terhadap dolar, harga real estat dan segera. Berikut adalah beberapa catatan yang menunjukkan tanda-tanda krisis mata uang yang akan datang.
Tanda-tanda pertama dari krisis mata uang yang akan datang adalah jumlah uang yang beredar dan ukuran pinjaman. Ketika jumlah uang beredar meningkat, orang tergoda untuk mengambil pinjaman besar.
Kredit yang tidak terkendali ini bisa memicu krisis ekonomi. Penyerang dapat berasal dari individu, bisnis/bisnis dan pemerintah komunitas. Tanda kedua adalah pergerakan pasar saham. Salah satu indikator yang paling mudah untuk menemukan tanda-tanda krisis mata uang adalah dengan memperhatikan aktivitas pasar modal, khususnya perubahan harga saham.
Harga saham terus berubah, tetapi perlu diketahui bahwa jika harga saham anjlok dan saham lainnya terus berlanjut, itu bisa menjadi tanda krisis.
Seperti yang kita lihat pada tahun 2008, harga saham turun tajam di Amerika Serikat, mempengaruhi negara-negara lain juga.
Tanda selanjutnya adalah perdagangan. Perdagangan antar negara sangat penting untuk menghasilkan devisa. Sebelum pecahnya krisis, minat terhadap perdagangan dalam dan luar negeri secara umum menurun.
Perdagangan dalam negeri dapat ditandai dengan menurunnya penjualan dan daya beli masyarakat sehingga menyebabkan perusahaan kehilangan sumber pendapatan dan gelombang PHK dimana-mana.
Sejarah Krisis Moneter Terburuk di Indonesia
Kesadaran awal akan tanda-tanda krisis keuangan yang akan datang sangat penting untuk mencegah terulangnya sejarah hitam. Sejak tahun 1997, Thailand mulai menghadapi krisis keuangan yang menimbulkan efek domino di negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.
Pada saat itu, Indonesia merupakan negara yang paling terkena dampak krisis keuangan, yang tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi, tetapi juga situasi politik dan sosial di Indonesia.
Pada bulan Agustus 1997, terjadi tekanan yang begitu besar terhadap Rupiah sehingga pemerintah memutuskan untuk mendatangkan Rupiah (Azadi).
Ini adalah awal dari penurunan yang sangat signifikan, terutama karena nilai rupiah pada Januari 1998 hanya 30% dari nilai tukar pada Juni 1997. Pada tahun-tahun sebelum tahun 1997, banyak perusahaan swasta di Indonesia mengambil pinjaman luar negeri jangka pendek, namun sayangnya pinjaman tersebut tidak terlindungi dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. Alhasil, utang menjadi begitu besar hingga menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Saat itu, pasar saham sedang panik. Bahkan investor kawakan Lo Kheng Hong mengalami penurunan tajam dalam penilaian portofolio. Hal yang sama berlaku untuk investor lain. Ini adalah pelajaran besar bagi kami.
Tindakan Investor Saham Jika Krisis Datang
Bagi investor saham, krisis yang akan datang adalah bencana yang mengerikan. Karena uang kita bisa menguap dalam sekejap. Harga saham bisa turun banyak.
Oleh karena itu, investor saham dapat melakukan banyak tindakan. Pertama, jika ada tanda-tanda krisis keuangan yang akan datang, yang terbaik adalah menjual saham yang harganya sedang naik. Atau ekstremnya adalah menjual semua saham yang Anda miliki.
Karena ketika Anda memiliki uang sebanyak itu, Anda juga mendapatkan pembayaran yang besar karena Anda berhasil membeli dengan harga yang lebih rendah.
Langkah ketiga adalah penjualan sebagian portofolio dengan tujuan mengurangi saham yang sudah dimiliki. Mengapa beberapa? Karena itu hanya pertanda, tidak mungkin. Karena itu, jika Anda menjual semuanya, Anda bisa kehilangannya.
Dari ketiga tindakan di atas, cocok dengan pengalaman pasar modal. Yang terpenting adalah selalu menyimpan uang. Melalui tautan ini, saya menjelaskan mengapa uang tunai penting dalam saham.
Besar dan kecilnya dana menentukan perilaku Anda sebagai investor pasar saham ketika Anda mengetahui tanda-tanda krisis keuangan sudah di depan mata.